Listyo Sigit masuk dalam daftar lima calon kapolri yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden Jokowi.
Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo. – Antara
Bisnis.com, JAKARTA –  Pemerintah telah mengajukan nama Komjen Listyo Sigit Prabowo ke DPR untuk menjadi calon kapolri baru menggantikan Jenderal Idham Azis yang menjabat Kapolri sejak 1 November 2019 dan akan memasuki usia pensiun pada Februari 2021 ini.
DPR RI menerima Surat Presiden tentang nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia atas nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
DPR RI memiliki waktu 20 hari untuk menindaklanjuti terhitung sejak Surpres tersebut diserahkan kepada DPR yaitu Rabu (13/1/2021).
Nama Listyo Sigit masuk dalam daftar lima calon kapolri yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.
Selain Listyo Sigit, empat nama lainnya adalah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Dua nama terakhir adalah Kalemdiklat Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny J Mamoto – Antara
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan, institusinya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR pada Senin (18/1/2021), menjelaskan mekanisme terkait lima nama calon kapolri yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kompolnas telah melakukan tiga kali Focus Group Discussion (FGD) untuk meminta masukan masyarakat sebelum mengusulkan nama-nama calon kapolri.
Pertama, FGD dengan anggota Polri aktif dari angkatan 1989-1995. Alasannya, mereka yang akan dipimpin kapolri baru.
Kedua, dengan perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM, akademisi dan tokoh agama.
Ketiga, FGD dengan para purnawirawan, mantan kapolri dan wakapolri yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Polri.
Dari hasil FGD itu, maka disusun kriteria kapolri yang diharapkan masyarakat, lalu didata anggota Polri aktif berpangkat komjen atau bintang tiga. Dari hasil pendataan itu, ada 14 nama anggota Polri aktif dan kemudian Kompolnas mulai melakukan seleksi.
“Kami mulai seleksi, yang masa dinasnya kurang dari dua tahun kami ‘drop’, dua tahun lebih kami masukan. Berarti sudah berkurang banyak,” ujarnya.
Setelah itu, Kompolnas melihat rekam jejak karena ada yang belum pernah menjadi kapolda, itu dicoret hingga mengerucut pada lima nama yaitu Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Boy Rafly Amar, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol, Arief Sulistyanto, dan Komjen Pol Agus Andrianto.
Setelah mendapatkan lima nama tersebut, Kompolnas melakukan analisis SWOT yaitu apa saja kekuatan, kelebihan, kelemahan, potensi, dan peluang masing-masing calon Kapolri.
“Lalu kami mendengarkan masukan dari berbagai pihak, misalnya, bagaimana kepribadian yang bersangkutan maka kami mendengarkan dari mantan anak buah dan teman-temannya,” tuturnya.
Setelah itu, Kompolnas mengajukan lima nama tersebut kepada Presiden Jokowi untuk dipilih sebagai calon kapolri.
Ketua-Presidium-Indonesia-Police-Watch-IPW-Neta-S-Pane.-ANTARA-FOTO-Andika-Wahyu-pras
Indonesia Police Watch (IPW) berharap calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dapat menjaga keseimbangan antara senior dan junior di Korps Bhayangkara.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengemukakan, bahwa terpilihnya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo jadi calon tunggal kapolri pilihan Presiden Joko Widodo membuka peluang anggota muda Polri untuk cepat naik jabatan.
Selain itu, hal tersebut dapat membuat anggota Polri yang sudah senior dilompati oleh juniornya.
“Tentunya peluang kader muda lain makin terbuka lebar dan dalam pengisian posisi strategis. Nanti diperkirakan akan terjadi lompatan yang membuat para senior terlompati,” tuturnya, Rabu (13/1/2020).
Neta berharap Listyo Sigit Prabowo dapat melakukan konsolidasi penuh di internal Kepolisian setelah resmi ditunjuk jadi kapolri menggantikan posisi Jenderal Idham Azis, sehingga para senior tidak merasa dilompati oleh para junior di Korps Bhayangkara.
“Untuk itu dalam menyusun personel Polri ke depan, Sigit diharapkan mampu membuat keseimbangan agar para senior tidak merasa ditinggalkan,” kata Neta.
https://kabar24.bisnis.com/read/20210119/16/1344762/catatan-merah-calon-kapolri-komjen-listyo-dan-kedekatannya-dengan-jokowi/1